Senin, 26 Desember 2016

PERBEDAAN MASYARAKAT KOTA DENGAN MASYARAKAT DESA

Pada mulanya masyarakat kota sebelumnya adalah masyarakat pedesaan, dan pada akhirnya masyarakat pedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan, dan melupakan kebiasaan sebagai masyarakat pedesaannya.
Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana cara mereka mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suata permasalahan.
Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum.
  1. Sederhana
  2. Mudah curiga
  3. Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
  4. Mempunyai sifat kekeluargaan
  5. Lugas atau berbicara apa adanya
  6. Tertutup dalam hal keuangan mereka
  7. Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
  8. Menghargai orang lain
  9. Demokratis dan religius
  10. Jika berjanji, akan selalu diingat
Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.
Berbeda dengan karakteristik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama dibanding kenyamanan pribadi atau individu. Masyarakat perkotaan sering disebut sebagai urban community.
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu:
1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya.
2.  orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain
3. di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan sebagainya.
4. jalan pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
5. interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.
Hal tersebutlah yang membedakan antara karakteristik masyarakat perkotaan dan pedesaan, oleh karena itu, banyak orang-orang dari perkotaan yang pindah ke pedesaan untuk mencari ketenangan, sedangkan sebaliknya, masyarakat pedesaan pergi dari desa untuk ke kota mencari kehidupan dan pekerjaan yang layak untuk kesejahteraan mereka.
sumber : lorentfebrian.wordpress.com

PENGERTIAN PENDUDUK DAN STATISTIK PENDUDUK DUNIA

Penduduk adalah sejumlah atau sekelompok orang yang memiliki satu karakteristik atau lebih yang sama untuk semua orang. Sedangkan kependudukan berarti ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pengertian dalam penduduk terdapat dua macam yaitu penduduk secara umum dan penduduk secara khusus.

Adapun persebaran penduduk dunia berdasarkan benua dan wilayah adalah sebagai berikut:

No
Benua dan Wilayah
Jumlah Penduduk
%
1
Asia
4,384,844,097
59.86%
2
Afrika
1,166,239,306
15.92%
3
Eropa
743,122,816
10.15%
4
Amerika Selatan dan Karibia
630,088,917
8.60%
5
Amerika Utara
361,127,819
4.93%
6
Australia dan Oseania
39,359,270
0.54%

Total
7,324,782,225
100.00%


a)      Pengertian Penduduk Secara Umum
Penduduk secara umum yaitu setiap warga negara Indonesia maupun Asing yang mendiami suatu tempat / wilayah dan menetap serta memenuhi ketentuan sesuai syarat-syarat yang telah berlaku.

Perbandingan Indonesia dengan Singapura
Politik  :
Ø  Singapura merupakan sebuah Republik Parlementer dengan Sistem Pemerintahan Parlementer.
Indonesia adalah Negara Republik dengan sistem Pemerintahan Pesidensial
Ø  Singapura menganut Sistem Demokrasi perwakilan.
Indonesia menganut sistem Demokrasi pancasila.
Ø  Di Singapura kekuasaan eksekutif dipegang oleh kabinet yang dipimpin oleh mentri.
Di Indonesia kekuasaan Eksekutif dipegang oleh Presiden, wakil Presiden      dan menteri dan dipimpin oleh Presiden
Ø  Singapura masuk sebagai salah satu negara dengan tingkat korupsi terendah. Indonesia merupakan negara yang tingkat korupsinya cukup tinggi.
Ekonomi  :
Ø  Singapura menganut sistem Ekonomi pasar yang maju.
Indonesia Menganut sistem Ekonomi Pancasila
Ø  Singapura sangat bergantung pada Ekspor dan pengolahan barang Import khususnya di bidang Manufaktur (sektor Elektronik, pengolahan minyak Bumi, bahan kimia, teknik mekanik dan ilmu Biomedis)
Indonesia bergantung pada hasil Ekspor hasil pertanian dan Import barang-barang Industri.
Ø Singapura memperkenalkan Pajak Barang dan Jasa yang menambah pendapatan pemerintah dan menyeimbangkan keuangan pemerintah.
Di Indonesia pajak dan Retribusi daerah untuk tambahan pendapatan negara.
Teknologi  :
Ø  Teknologi di Singapura cukup maju
Di Indonesia masih berkembangnya IPTEK, sehingga alat-alat komunikasi atau yang lainnya masih mengimpor dari negara lain (Hp, sepeda motor, mobil, laptop, komputer,dll).
Hankam  :
Ø  UU di Singapura mensyaratkan setiap warga negara dan penduduk tetap pria Singapura siap beroperasi dan menjadi serdadu cadangan sampai usia 40 tahun, tetapi harus menjalani National Service
Setiap warga negara Indonesia berhak dan wajib ikut dalam upaya bela negara dalam penyelenggaran pertahanan negara.

Apa yang terjadi jika penduduk usia 50 tahun keatas 10 tahun yang akan mendatang?
10 tahun yang akan datang orang-orang tua akan mengikutin zaman yang moderen dan tergerus oleh zaman mau tidak-mau orang-orang tua harus mengikuti perkembangan zaman itu sendiri perkembangan zaman sudah terjadi begitu saja seiiring berjalanya waktu zaman pun semakin maju dan berubah,perkembangan zaman tidak bisa di bending atau di tahan,tetapi perkembangan zaman itu harus kita imbangi dan kita ikuti agar tidak tertinggal dan tidak kekurangan informasi.

Menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, yang dimaksud dengan lanjut usia adalah penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Lansia termasuk dalam kategori penduduk rentan dilihat dari kemunduran dari segi fisik, psikologis, sosial, ekonomi dan kesehatan sehingga mereka terlindung oleh jaminan sosial.
              Penduduk Lansia (usia 60 +) di seluruh dunia diproyeksi akan tumbuh  dengan sangat cepat bahkan tercepat disbanding kelompok usia lainnya. Diperkirakan mulai tahun 2010 yang lalu telah terjadi ledakan jumlah penduduk lanjut usia. Hasil prediksi menunjukkan bahwa persentase penduduk lanjut usia akan mencapai 9,77 persen dari total penduduk pada tahun 2010 dan menjadi 11,34 persen pada tahun 2020.
               Perubahan jumlah penduduk lansia perlu direspon secara tepat karena jika tidak, maka akan
menimbulkan persoalan yang sangat serius. Hal tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa penduduk lansia memiliki pengaruh besar dalam permbangunan sosial ekonomi suatu Negara
Disamping itu lansia memilki hak baik hak politik, sosial maupun ekonomi yang harus dipenuhi. Hal ini nampaknya belum sepenuhnya direspon oleh pemerintah secara baik. Oleh karenanya diperlukan suatu rumusan kebijakan mengenai lansia yang mampu merespon kondisi yang ada. Dalam rangka itulah, pemerintah membentuk Komisi Nasional Lanjut Usia yang disahkan berdasarkan Kepres No. 52 tahun 2004 yang memiliki tugas tuntuk mengkoordinasi segala upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia.
Dengan demikian, peningkatan jumlah penduduk lanjut usia menjadi salah satu indicator keberhasilan pembangunan sekaligus sebagai tantangan dalam pembangunan. Keberhasilan karna peningkatan jumlah lansia merupakan dampak dari peningkatan usia harapan hidup. Sementara sebagai tantangan peningkatan jumlah lansia akan menimbulkan permasalahan penting. Bila permasalahan tersebut tidak diantisipasim maka tidak tertutup kemungkinan bahwa proses pembangunan akan mengalami berbagai hambatan. Oleh sebab itu permaasalahan lanjut usia harus menjadi perhatian kita semua, baik pemerintah, lembaga masyarakat maupun masyarakat itu sendiri.

Dampak Penggunaan Alat Komunikasi Terhadap perilaku pemakaiannya

Gadget adalah suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang berguna yang umumnya diberikan terhadap sesuatu yang baru. Contohnya, komputer merupakan alat elektronik yang memiliki pembaruan berbentukgadget, yaitu laptop atau notebook atau netbook dan telepon rumah merupakan alat elektronik yang memiliki pembaruan berbentuk gadget, yaitu handphone.
Menurut Krech, Crutchfield, dan Ballachey dalam Rusli Ibrahim, perilaku sosial seseorang itu tampak dalam pola respons antarorang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antarpribadi. Sama halnya dengan yang diutarakan oleh Baron dan Byrne dalam Rusli Ibrahim, bahwa perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain.
Keduahal di atas berkaitan dengan manusia. Manusia sebagai pengguna gadget dan juga manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa berperilaku di dalam kehidupan social karena disamping manusia merupakan makhluk individu, manusia juga termasuk makhluk sosial.Dalam perkembangannya, gadget yang dulunya cenderung hanya dapat dimiliki oleh kaum borju karena harganya yang relatif mahal saat itu. Kini mulai dapat dimiliki oleh siapa saja karena harga gadget mulai beragam, bahkan tukang becak pun memiliki handphone untuk berkomunikasi dengan pelanggannya.Segala hal yang bertemakan pembaruan, pasti memiliki nilai praktis. Akan tetapi, tidak akan terlepas dari baik dan buruknya dampak yang timbulkannya. Sama halnya dengan adanya gadget di dalam kehidupan kita. Pasti menimbulkan sebuah dampak baik dan buruk.
Makadari itu, penulisan makalah ini akan focus untuk membahas pengaruh gadget terhadap perilaku sosial manusia, cara gadget dalam pengaruhnya terhadap perilaku manusia, dan penyebab gadget dalam pengaruhnya terhadap perilaku manusia. Sehingga, harapan kami sebagai penulis dengan kita tahu mengenai hal-hal tersebut dapat membuat kita meminimalisir pengaruh gadget dalam kehidupan perilaku sosial kita sebagai manusia.
GADGET MEMPENGARUHI PERILAKU SOSIAL
Perkembangan gadgetyang semakin pesat memang harus diwaspadai, terutama dengan munculnya istilah gadgetmania atau julukan bagi pecandu gadget. Seperti yang kita ketahui, kita sedang berada dalam era globalisasi, tentunya tidak sulit untuk menemukan para gadget mania yang sudah merajalela ke semua kalangan.Menurut salah satu pakar teknologi informasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dimitri Mahayana: sekitar 5-10 persen gadget mania atau pecandugadget terbiasa menyentuh gadgetnya sebanyak 100-200 kali dalam sehari. Jika waktu efektif manusia beraktivitas 16 jam atau 960 menit sehari, dengan demikian orang yang kecanduan gadget akan menyentuh perangkatnya itu 4,8 menit sekali.
Di Indonesia, demam perangkat ini sudah berlangsung sejak 2008, tepat ketika Facebook naik daun dan penetrasi telefon seluler di negeri ini melewati angka 50 persen. Indonesia kini bahkan telah menjadi salah satu negara dengan pengguna Facebook dan Twitter terbesar di dunia, yang penggunanya masing-masing mencapai 51 juta dan 19,5 juta orang.Ini adalah kenikmatan penduduk dunia abad ke-21. Jarak dan waktu bagaikan terbunuh oleh kemajuan teknologi informasi semacam ini.
Seorang pecandu gadget akan sulit untuk menjalani kehidupan nyata, misalnya mengobrol. Perhatian seorang pecandu gadget hanya akan tertuju kepada dunia maya. Dan bahkan jika dia dipisahkan dengan gadget, maka akan muncul perasaan gelisah.Bahkan diperkirakan 80 persen pengguna gadget di Indonesia memiliki perilaku seperti itu. Mereka tidak tahan jika harus berlama-lama berpisah dengangadget-nya. Hanya sepuluh persen saja pengguna gadget di Indonesia yang mampu membatasi penggunaan gadget di saat-saat tertentu. Sebagian dari kita berdalih bahwa kebutuhan mereka akan gadget berhubungan dengan keperluan pekerjaan. Argumen ini mungkin benar, karena perangkat ini memang mengandung teknologi yang memudahkan hidup manusia. Akan tetapi, kita juga harus mengakui bahwa penggunaan gadget untuk kepentingan eksistensi dan pencitraan diri porsinya bisa jauh lebih besar ketimbang untuk kepentingan pekerjaan.
Salah satu psikolog berpendapat tentang efek candu yang di timbulkangadget bisa berupa gangguan komunikasi verbal dalam berkomunikasi secara langsung di dalam masyarakat dan juga dalam tingkatan yang lebih tinggi dapat membuat individu menjadi hiperealitas. Hiperealitas adalah kecenderungan membesarkan sebagian fakta dan sekaligus menyembunyikan fakta lain atau tanda lenyapnya realitas atau objek representasi digantikan dengan hal-hal yang bersifat fantasi, fiksi dan halusinasi. Dalam kasusnya apabila individu pengguna gadgetterjangkit dalam hiperealitas maka ia akan kehilangan makna interaksi sosial.
Interaksi sosial merupakan interaksi antara individu dan individu, individu dan kelompok serta kelompok dan kelompok dan tentunya saling memberikan respon balik satu dengan yang lain. Maka dari itu, interaksi sosial nyata merupakan interaksi yang dilakukan secara langsung.
Dengan adanya gadget, sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial manusia, yaitu manusia menjadi semakin jarang melakukan interaksi sosial langsung antarpribadi. Manusia menjadi cenderung menutup diri dan memiliki ego yang tinggi. Sehingga manusia ketika berinteraksi sosial akan cenderung emosional.
GADGET SEBAGAI KEBUTUHAN MANUSIA
Gadget memang erat dengan kehidupan sehari-hari. Gadget sekarang sudah menjadi kebutuhan yang tak bisa lepas dari aktivitas kita sehari-hari. Hampir semua aspek kehidupan, khususnya di kota besar, menggunakan gadget sebagai mediumnya. Contohnya untuk urusan pekerjaan atau untuk memenuhi kebutuhan bersosial. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini, memacu manusia untuk terus mengembangkan teknologi smartphone.Kegunaan gadget di kehidupan sehari-hari sebenarnya relatif karena, penggunaangadget sendiri tergantung kepada orang yang memakainya. Kegunaan gadget secara pandangan umum dan penggunaan yang semestinya dapat di bagi dalam beberapa segi pandangan yaitu:
1.      Segi Komunikasi
Kalau zaman dahulu manusia biasa berkomunikasi lewat batin atau kelebihan yang dikarunia oleh Tuhan kepada orang yang dikehendaki. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan manusia memilih berkomunikasi lewat tulisan yang dikirimkan lewat pos dan di era milinium ini, manusia pun memilih berkomunikasi lewathandphone karena cara ini dinilai lebih praktis daripada alat-alat komunikasi yang ada sebelumnya. Dengan adanya gadget, komunikasi semakin lancar. Kita bisa tepat berkomunikasi tanpa harus memperhitungkan jarak dan tempat kita tinggal. Kita bisa berkomunikasi tanpa terikat tempat, karena jika kita berkomunikasi melalui gadget kita maka akan lebih praktis dan efisien, baik dari segi pemakaian ataupun dari segi cara kita membawa alat komunikasi tersebut.
2.      Segi Sosial
Kita bisa memperbanyak teman lewat gadget dengan cepat dan mudah. Kita bisa berbagi kabar dengan teman dan kerabat kita yang berada di dalam negri maupun di luar negri tanpa harus menunggu waktu terlalu lama. Dengan adanya gadget, kita tidak perlu lama-lama mengirimkan informasi, jika ada yang cepat untuk apa kita memilih cara yang lama. Dengan adanya gadget, kita tidak perlu menggunakan jasa pos yang dinilai sangat lamban.
3.      Segi Pendidikan
Bagi kita yang kebetulan berada dalam ruang lingkup pendidikan, kita tidak perlu pusing untuk menambah ilmu pengetahuan. Dengan gadget, kita bisa menambah ilmu pengetahuan dengan mudah tanpa harus menemui guru pembimbing. Caranya sangat mudah, kita tekan tombol-tombol tertentu yang ada di gadget kita, maka dengan mudah gadget tersebut akan menghubungi nomer yang dituju. Kita bisa berbicara dengan dosen atau guru tentang masalah pendidikan,masalah politik,masalah keluarga atau pun berbagai masalah yang kita inginkan. Tidak hanya itu, kita bisa mengakses berbagai ilmu pengetahuan lewat fitur GPRS yang berada di gadget. Kita bisa bertukar gambar dengan teman kita melalui fitur MMS dan kita pun bisa saling bertukar lagu dengan teman melalui fitur bluetooth dengan catatan gadget yang kita punya menyediakan fitur tersebut.
Menjadikan gadget sebagai kebutuhan memang setiap orang memiliki anggapan yang berbeda, namun gadget dapat dianggap sebagai kebutuhan jika dilihat dari profesi dan jenis pekerjaan seseorang. Contohnya:
1. Wartawan
Menjadi seorang wartawan tentunya memerlukan akses informasi yang begitu cepat dan ter-update, jadi tentunya gadget menjadi kebutuhan wajib.
2.Profesi di Bidang IT
(Programmer TI USD Blogger, Marketing Online, dll)Menjadi pekerja yang bergerak di bidang IT tentunya sangat membutuhkan gadget, karena gadget sendiri adalah bagian dari profesi mereka. Hal ini digunakan untuk mempercepat dan mempermudah pekerjaan mereka.                                                                                                                
3.Pebisnis (Pengusaha)Menjadi seorang pengusaha di jaman sekarang, gadget memang menjadi kebutuhan wajib, karena dengan memanfaatkan fitur dan fasilitas yang ada di dalam gadget mampu mempermudah seorang pengusaha untuk menjalankan usahanya.
4.      Lain-lain
Lain-lain ini maksudnya adalah profesi lainnya apapun itu selama gadget mampu mendukung pekerjaan dan aktifitas tentu gadgetmenjadi barang kebutuhan.Contohnya profesi seorang petani, banyak orang berfikir bahwa menjadi petani tentunya tidak membutuhkan gadget untuk mendukung pekerjaannya. Namun jika petani itu cerdas tentunya mampu memanfaatkan gadget untuk mempromosikan hasil pertaniannya melalui internet atau melihat harga jual hasil pertanian di berbagai tempat. Tidak cuma itu saja sebenarnya jika kita mampu memanfaatkan gadget dengan cerdas, akan mampu membuat sebuah peluang usaha yang begitu baik
 ALUR GADGET MEMPENGARUHI PERILAKU SOSIAL
Di awali pada era globalisasi, teknologi informasi berperan sangat penting. Dengan menguasai teknologi dan informasi, kita memiliki modal yang cukup untuk menjadi pemenang dalam persaingan global. Di era globalisasi, tidak menguasai teknologi informasi identik dengan buta huruf. Kemampuan teknologi informasi dan multimedia dalam menyampaikan pesan dinilai sangat besar.Di tahun yang sudah termasuk modern ini, generasi muda Indonesia pun sudah akrab dengan yang namanya teknologi dan segala peralatannya. Anak-anak dengan usia sekolah dasar pun sudah dibekali dengan pengenalan akan teknologi. Akun-akun jejaring sosial, rata-rata banyak dimiliki dan dikuasai oleh anak-anak sekolah.Sebenarnya, teknologi digunakan untuk mempermudah kehidupan manusia. Seiring dengan kemajuan jaman, teknologi pun semakin modern. Kemajuan yang terjadi pada dunia perteknologian ini merupakan hal yang harus kita lihat secara kritis untuk memperhatikan segala dampak yang akan terjadi. Oleh karena itu, kita harus berpikir kritis sebelum menerima sebuah teknologi tertentu.Smartphone (ponsel pintar) dan computer tablet merupakan gadget yang paling diminati dan paling banyak digunakan orang-orang pada saat ini. Pengguna smartphone ataupun tablet bukan hanya orang dewasa saja, melainkan anak kecil pun sudah banyak yang menggunakannya. Mereka biasanya sering menggunakan gadget untuk browsing ataupun untuk mengakses situs sosial media.Gadget yang terintegrasi dengan situs jejaring sosial dan pesan singkat memang telah membawa dunia lain dalam genggaman kita. Hanya dengan mengaksesnya, kita bisa bertemu dengan jutaan orang dari seluruh penjuru dunia, dan mendapatkan segala informasi dalam hitungan detik.Kalau terus dibiarkan, maka bukan tidak mungkin orang seperti ini bisa menjadi seorang pengidap Attention Deficit Disorder (ADD). Padahal dahulu, jauh sebelum Blackberry, tablet, dan android ditemukan, kita bisa hidup dengan tenang. Sepertinya kebutuhan untuk berkomunikasi dan membangun eksistensi diri di dunia maya tidak pernah begitu mendesak. Tapi coba bandingkan dengan kondisi sekarang. Ketinggalan blackberry di rumah ketika kita sudah ada di tempat kerja sungguh membuat frustasi. Kita seperti terisolasi dari dunia pergaulan dan informasi. Rasanya seperti menjadi orang buta yang tidak tahu apa-apa. Kitapun dengan rela menempuh kembali perjalanan ke rumah hanya demi mengambil sang gadget.
1. PENGARUH PENGGUNAAN GADGET PADA MAHASISWA DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI MAHASISWA (STUDI KASUS MAHASISWA FMIPA UNLAM) Prastyo Prakoso#1 Program Studi S1 Ilmu Komputer, Fakultas MIPA, Universitas Lambung Mangkurat Jalan jend. A. Yani Km 35.8 Banjarbaru, Kalimantan Selatan Ikhwan1ngenet@gmail.com Abstrak. Tantangan dunia pendidikan adalah etika, etika moral seorang mahasiswa, Karena adanya gadget yang disalah gunakan justru akan semakin memanjakan mahasiswa untuk melakukan tugas mereka dan juga akan cenderung membatasi kreativitas yang mereka lakukan. Selain itu gadget yang digunakan dengan tidak bijaksana justru membuat para mahasiswa semakin terlena dengan kesenangan yang didapatkan melalui gadget. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yaitu metode pengamatan (observasi) dan metode wawancara (interview). Peneliti memilih metode ini karena bersifat praktis, tidak membutuhkan biaya yang banyak, hasilnya cukup menurut peneliti dan mudah dilaksanakan. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat antara pengaruh penggunaan handphone terhadap kepribadian dan prestasi mahasiswa. Kata Kunci. Gadget , Pendidikan, Mahasiswa, Prestasi. Penelitian I. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi semakin memasyarakat dikalangan mahasiswa. kini gadget adalah sakunya anak didik, hampir semua mahasiswa mengantongi gadget. Hal ini merupakan kebanggan bagi Orang tua, karena mempunyai anak yang tidak ketinggalan zaman. Orang tua menyadari akan pentingnya gadget bagi anaknya dengan berbagai alasan, namun Orang tua tidak menyadari bahwa disamping itu gadget juga mempunya dampak negatif. Tantangan dunia pendidikan adalah etika, etika moral seorang siswa, hal ini tercermin dari ditemukannya beberapa handphone siswa yang berisikan video porno, hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran siswa akan moral. Jika nilai-nilai moral telah tertanam dengan baik dikalangan siswa, maka penggunaan handphone justru menjadi sangat positif. Dewasa ini dengan kemajuan teknologi, secara tidak sadar kita menjadi budak alat komunikasi khususnya dikalangan pelajar. Ada orang yang gelisah dan tidak bisa hidup tanpa handphone. Memang betul alat komunikasi itu penting tapi harus tahu menempatkannya. Kecenderungan untuk menyalahgunakan gadget dikalangan mahasiswa dapat menjadi penghalang mereka untuk menjadi kaum intelek yang sesungguhnya. Seperti mahasiswa yang bergantung pada LCD, Laptop saat mereka melakukan presentasi untuk memenuhi kewajiban mereka dalam mengerjakan tugas. Mereka menganggap bahwa presentasi tanpa menggunakan LCD, laptop akan menjadi boomerang. Tanpa mereka sadari sebenarnya jika dalam mempresentasikan tugas yang mereka kerjakan bukanlah LCD, power point yang indah untuk membuat audience tertarik dengan apa yang kita sampaikan atau pula agar pesan yang kita sampaikan dapat tersampaikan dengan baik, karena agar pesan yang kita sampaikan akan sampai dengan baik maka bergantung bagaimana pembicara menyampaikan pesan dengan menarik seperti body language, bahasa, nada, ekspresi, dll. Karena adanya gadget yang disalah gunakan justru akan semakin memanjakan mahasiswa untuk melakukan tugas mereka dan juga akan cenderung membatasi kreativitas yang mereka lakukan. Penulis mengangap para mahasiswa saat ini dimajakan oleh teknologi yang begitu canggihnya seperti adanya fasilitas e-book yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun dengan menggunakan tablet yang membuat mahasiswa semakin malas untuk dating ke perpustakaan untuk membaca buku, padahal banyak sekali buku lama yang tidak kita temukan di e-book yang mungkin dapat menjadi bahan referensi yang baik bagi mereka, sehingga mereka tidak hanya berkutat pada buku-buku yang didapatkan melalui jalur online. Selain itu gadget yang digunakan dengan tidak bijaksana justru membuat para mahasiswa semakin terlena dengan kesenangan yang didapatkan melalui gadget. Kita tentu saja mengenal gadget seperti mp3, mp4, Ipod, PS portable yang dirasa bagi beberapa pihak dapat membantu menghilangkan rasa bosan dan dapat menghibur mereka, namun terkadang mahasiswa cenderung menggunakan barang-barang tersebut secara berlebihan sehingga mereka menjadi malas untuk melaksanakan kewajiban mereka karena memiliki anggapan bahwa fitur-fitur yang diberikan gadget lebih menarik dan sayang untuk dilewatkan daripada mengerjakan kewajiban mereka. Bahkan terkadang karena kelelahan bermain game maka mereka terlambat atau tidak masuk kuliah. II. TINJAUAN PUSTAKA Teknologi saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat bukan hanya perbulan teknologi berkembang, bahkan setiam hari pun teknologi mengalami perkembangan.Dan Perkembangan akan kebutuhan gadget saat ini sangatlah banyak dan beragam. Maka tak heran banyak orang yang berbondong-bondong untuk membeli gadget.Per harinya gadget dan perangkat lainnya habis terjual
2. untuk digunakan oleh banyak user.Pada era teknologi seperti sekarang ini kebutuhan gadgetadalah salah satu kebutuhan utama. Mulai dari anak sekolah,pengusaha dan lainnya memang sangat membutuhkan perangkat gadget. mulai dari smartphone,komputer,laptop dan lainnya. Semakin canggih zaman maka semakin banyak pula gadget yang akan digunakan. Apalagi sekarang semakin banyaknya aplikasi canggih yang berkembang dan terus berkembang pesat. maka tak heran bila semakin banyak orang yang ingin memiliki dan menggunakannya untuk kebutuhan dalam mencari dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan setiap harinya. Gadget memang salah satu hal yang mampu mempercepat menyelesaikan berbagai macam tugas dan pekerjaan.Sehingga gadget menjadi salah satu alat untuk menyelesaikan berbagai macam tugas dan pekerjaan. Sehingga dunia ini penuh dengan peralatan gadget yang menjadi kebutuhan utama dalam dunia internet atau dunia informasi komunikasi dan teknologi terbaru saat ini. (Ichsan, 2013 Gadget adalah sebuah benda (alat atau barang elektronik) teknologi kecil yang memilki fungsi khusus, tetapi sering diasosiasikan sebagai sebuah inovasi atau barang baru. Gadget selalu diartikan lebih tidak biasa atau didesain secara lebih pintar dibandingkan dengan teknologi normal pada masa penemuannya. Gadget biasa disebut dengan gizmos. Gadget merupakan salah satu teknologi yang sangat berperan pada era globalisasi ini. Sekarang gadget bukanlah benda yang asing lagi, hampir setiap orang memilikinya. Tidak hanya masyarakat perkotaan, gadget juga dimiliki oleh masyarakat pedesaan. Contohnya saja televisi dan handphone yang kini telah dinikmati oleh masyarakat pedesaan. Selain itu, disetiap rumah paling tidak kita akan menemukan sedikitnya dua buah macam gadget. Gadget mutakhir seperti Blackberry (BB) atau iPhone kini sudah menjadi bagian vital dari kehidupan seseorang sehingga selalu dibawa ke mana pun, termasuk saat pergi ke toilet untuk buang hajat sambil menggunakan gadget mutakhir ini sehingga penggunanya sering kali menjadi lupa diri karena asyik bermain games, chat, atau BBM-an. Bagi sebagian orang, gadget bisa disebut sebagai pasangan hidup. Karena tanpa gadget mereka akan merasa sangat kesulitan. Bagi orang-orang tersebut, gadget merupakan benda yang mutlak mereka miliki. Bahkan tidak jarang diantara mereka yang rela menghamburkan uang untuk mengoleksi gadget-gadget kesukaan mereka. Mengoleksi gadget tidak dilarang tetapi malah dianjurkan karena gadget yang super fungsi ini dapat membantu mempermudah pekerjaan kita. Dengan catatan harus disesuaikan dengan pendapatan. Jika kita tidak pandai mengatur pendapatan dan pengeluaran, maka keinginan untuk mengoleksi gadget hanya akan menimbulkan gaya hidup konsumtif yang akan membawa pengaruh buruk bagi kehidupan kita

Sumber : http://panduputrabuana.blogspot.co.id/

Pengaruh teknologi komunikasi terhadap kehidupan sosial

    Masyarakat merupakan sekelompok orang yang hidup bersama, berinteraksi dengan individu-individu lain, dan saling tergantung satu sama lain. Di sini kita dapat menyatakan bahwa manusia sebagai makhluk sosial, sangat memerlukan orang lain dan di tuntut untuk menjalin komunikasi dengan baik satu sama lain.

Keadaan masyarakat pada era globalisasi sekarang ini, cenderung tidak dapat di pisahkan dengan teknologi informasi yang ada. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi, memudahkan masyarakat dalam menjalin hubungan secara global. Karena teknologi yang cukup canggih saat ini, sudah memungkinkan masyarakat untuk masuk ke dunia internasional dengan mudah dengan adanya fitur-fitur penunjang komunikasi.
Akibat perkembangan teknologi informasi yang ada, keadaan sosial masyarakat mengalami perubahan. Tetapi masih terdapat kesenjangan yang terjadi pada masyarakat di daerah terpencil. Masyarakat di kota-kota besar sangat mudah untuk mengakses berbagai informasi yang ada melalui internet. Sedangkan pada masyarakat pedesaan cenderung susah untuk mendapatkan informasi dari dunia maya. Tetapi bila di lihat secara keseluruhan, tentunya perkembangan teknologi informasi ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat kebanyakan.
Kendala yang ditemui dalam Pemberdayaan Masyarakat & solusinya
Beberapa kendala yang ditemui dalam proses Pemberdayaan Masyarakat dengan memanfaatkan Teknologi komunikasi antara lain:
  1. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya informasi dan teknologi informasi di dalam kehidupan masa kini.
  2. Sikap terhadap teknologi informasi belum positif, masyarakat terbiasa hanya sebagai penerima informasi bukan sebagai pengolahnya.
  3. Penggunaan teknologi informasi belum merata dan mengakar dalam kehidupan masyarakat.
  4. Penerapan budaya informasi belum didorong oleh pelembagaan atau kebijakan nasional.
Untuk mengatasi beberapa kendala di atas, agar layanan informasi yang dilakukan oleh pemerintah dapat lebih berguna bagi upaya untuk memberdayakan masyarakat, maka dapat dilakukan beberapa langkah yaitu:
  1. Menentukan konsep nasional mengenai masyarakat informasi Indonesia yang diinginkan, dengan mempertimbangkan perkembangan masyarakat dan budaya sendiri ke masa depan tanpa melepaskan diri dari negara maju. Kebijakan yang menjadi pegangan dalam pemilihan, penerapan, dan pembudayaan teknologi secara luas, termasuk pendidikan dan sebagainya.
  2. Meningkatkan kesadaran berinformasi dan sikap yang positif terhadap informasi dalam segala bidang, yang menjadi dasar bagi pembudayaan teknologi informasi. Memberi prioritas kepada institusi/pranata yang strategis untuk menunjang pembentukan masyarakat informasi.
  3. Merubah citra teknologi dan teknologi informasi, sehingga dapat diterima dengan wajar dan akrab oleh pemakai yang lebih luas dan masyarakat umum Indonesia.
Dampak positif dan negatif dari Teknologi Informasi
Meskipun kita semua tahu bahwa teknologi informasi membawa cukup banyak dampak negatif kepada kehidupan sosial masyarakat, namun kita semua pun tahu bahwa dampak positif yang dihasilkan oleh teknologi informasi dewasa ini sungguh banyak dan penting. Oleh karena itu menurut saya dampak teknologi informasi cenderung lebih ke arah yang positif.
  • Adapun dampak positif dari perkembangan teknologi informasi:
  • Memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi secara global kapan saja dan dimana  saja. Banyak kini fitur-fitur dan media-media yang mendukung fasilitas komunikasi tersebut. Dan harganya pun sekarang mudah terjangkau.
  • Menguntungkan perusahaan, dan juga menambah lapangan kerja. Banyak bidang yang menggunakan jasa teknologi informasi. Sebagai contoh dalam bidang perdagangan, kini masyarakat lebih mudah untuk membeli/menjual suatu barang dengan berbelanja secara online. Kita tidak membutuhkan banyak biaya untuk datang ke suatu tempat.
  • Memudahkan masyarakat dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari dengan cepat dengan perangkat software yang selalu berkembang dan mudah di gunakan oleh masyarakat banyak
  • Memudahkan masyarakat dalam mencari informasi yang di butuhkan. Dengan adanya  search engine yang beredar, kini masyarakat lebih mudah mengakses informasi yang ada dalam dunia maya. Informasi dan berita yang ada, cenderung lebih cepat dan lebih mudah didapatkan pada web browser di bandingkan dengan media lain. Keuntungan internet banking bagi nasabah antara lain menghemat waktu, menghemat biaya, dan juga lebih cepat.
  • Meningkatkan hubungan pemerintah, dalam hal ini lembaga yang bersangkutan dengan pihak-pihak lain. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pemerintahan memiliki keuntungan antara lain meningkatkan layanan kepada masyarakat, pelayanan yang lebih cepat, meningkatkan hubungan pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat karena informasi mudah diperoleh, dan juga tersedianya informasi yang mudah diakses masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengambil keputusan yang benar dan dapat diberdayakan, serta meningkatkan transparansi pemerintahan.
  • Untuk memantau kondisi sosial masyarakat pemerintah memanfaatkan teknologi informasi dengan programnya yang disebut ICT4PR (Information and Communication Technology For Poverty Reduction ), manfaatnya yaitu sebagai sumber informasi dan sarana belajar dari masyarakat. Untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi masyarakat, meningkatkan informasi kesehatan, untuk melihat peluang yang lebih luas untuk memasarkan produk setempat dan mengembangkan perdagangan melalui e-commerce.
  • Dan masih banyak lagi dampak positif nya.
  • Dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi:
  • Maraknya cyber crime atau kejahatan dalam dunia maya. Kejahatan tidak mengenal batas negara dan teritorial, kapan pun dan di manapun bisa muncul. Sebagai contoh para hacker yang bisa menjebol sistem komputer seseorang, juga para cracker yang dapat merusak web seseorang. Masih banyak kejahatan dalam dunia maya yang di manfaatkan oknum tertentu demi kepentingan pribadi.
  • Pornografi, perjudian, penipuan, tayangan kekerasan. Berbagai peralatan TIK seperti TV, internet, banyak menayangkan dan menampilakan tindakan-tindakan pornografi, perjudian, penipuan, dan tayangan kekerasan yang dengan cepat ditiru para penikmatnya.
  • Penyebaran Virus Komputer. Virus komputer adalah sebuah program yang berukuran relatif kecil dan bersifat sebagai parasit yang mampu hidup dan menggandakan dirinya menyerupai file maupun folder dan sangat mengganggu pengguna komputer yang terinfeksi.  Virus komputer meyebar melalui berbagai media termasuk media internet dan penyimpanan (file storage) seperti CD-ROM, Disket, Flash Disk, Hard Disk, dan Memory Card.
  • Menimbulkan sifat yang cenderung malas. Seringkali pengguna internet tenggelelam dalam dunia nya sendiri dan tidak mempedulikan sekitarnya, banyak dari mereka yang lebih sering berinteraksi dengan teman dunia mayanya di bandingkan dengan teman dalam dunia nyata. Hal ini mempengaruhi sifat seseorang yang cenderung sulit bila harus di hadapkan dengan masalah dan masyarakat dalam kehidupan nyata.
  • Kepribadian terhimpit, karena pengaruh informasi yang sifatnya global maka manusia cenderung menjadi manusia yang terpengaruh oleh isue-isue global, sementara kultur, nilai-nilai lokal menjadi semakin terkikis.
  • Mentalitas teknologi, hal ini tercermin pada kepercayaan yang berlebihan pada alat (teknosentris), seolah-olah segala sesuatu dapat dipecahkan oleh teknologi dan sesuatu akan lebih meyakinkan kalau dilakukan dengan peralatan dan disertai angka-angka. Hal ini yang sudah biasa atau mudah diperhitungkan masih memerlukan bantuan penelitian eksperimen.
  • Pelanggaran Hak Cipta. Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) adalah hak eksklusif yang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. HaKI mencakup dua kategori yaitu Hak Cipta dan Hak Kekayaan Indutri. Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut peraturan undang-undang yang berlaku. Sedangkan Hak Kekayaan Industri meliputi paten, merek, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu, rahasia dagang dan varietas tanaman.
Solusi Pencegahan
Secara umum dampak negatif TIK dapat dicegah dengan cara sebagai berikut :
  1. Perlunya penegakkan hukum yang berlaku dengan dibentuknya polisi internet yang bertugas untuk menentukan standar operasi pengendalian dan penerapan teknologi informasi
  2. Menghindari pemakaian telepon seluler yang berfitur canggih oleh anak-anak dibawah umur dan lebih mengawasi penggunaan telepon seluler.
  3. Perbanyak membaca buku-buku yang bersifat edukatif.
  4. Perbanyak membaca buku-buku yang menambah keimanan (religi).
  5. Perbanyak aplikasi komputer yang bersifat mendidik.
  6. Harus bisa mengatur waktu antara berada di depan komputer/internet atau bermain games dengan porsi  belajar dan istirahat
  7. Gunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin.

Perlunya kewaspadaan terhadap tayangan televisi yaitu dengan:
  1. Mewaspadai muatan pornografi, kekerasan, dan tayangan yang mengandung mistis dan kekerasan.
  2. Memperhatikan batasan umur penonton pada film yang sedang ditayangkan.
  3. Mengaktifkan penggunaan fasilitas Parental Lock pada TV kabel dan Satelit.
  4. Menghindari penempatan TV pribadi di dalam kamar.

Perlunya kewaspadaan terhadap penggunaan komputer dan internet, meliputi:
  1. Mewaspadai muatan pornografi digital baik online maupun offline.
  2. Mewaspadai kekerasan pada permainan / games komputer.
  3. Cek history browser untuk melihat situs apa saja yang sudah dilihat oleh anak.
  4. Menggunakan program pemblokir situs dan konten dewasa seperti Program filtering dan parental control.
  5. Hindari penempatan komputer didalam kamar, letakkan komputer pada daerah yang mudah diawasi.
  6. Hindari fasilitas internet jika komputer harus terpaksa diletakkan di kamar anak. 
sumber : verdyansyahtrialdi.wordpress.com